Cari Blog Ini

Selasa, 09 Maret 2010

hutan kalimantan










sekarang aku berada di rimba kalimantan barat.tampak di depanku pohon meranti yang berumur ratusan tahun.hutan yang penuh rawa itulah gambar hutan2 di kalimatan barat

Tengkawang







Tengkawang/green butter/illipe nut.


BUAH KERANJI






BUAH KERANJI
Botanl
Klasifikasi
Divisi
Sub divisi
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
Nama umum/dagang
Nama daerah
Sumatra
Jawa
Deskripsi
Habitus
Batang
Daun
Bunga
Buah
Biji
Akar
Spermatophyta
Angiospermae
Dicotyledoneae
Fabaceae
Resales
Dialium
Dialium indum L
Asam kranji
Asam keranji (Me(ayu)
Ki ranji (Sunda) Asem kranji (Jawa) Karanjhi
(Madura)
Pohon, tinggi 10-25 m.
Tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, putih
kotor.
Majemuk, duduk berseling, menyirip genap, terdiri
dari 4 helai daun, lonjong, ujung dan pangkal
tumpul, panjang 2-4 cm, lebar 1 - 2 cm, tepi rata,
pertulangan menyirip, tipis, hijau.
Majemuk, bentuk malai, di ujung cabang atau di
ketiak daun, tangkai silindris, benang sari dan putik
halus, kuning, mahkota putih kekuningan.
Polong, panj'ang 7-15 cm, masih muda hijau
setelah tua merah kehijauan.
Butat pipih, memiliki selaput biji berwarna putih,
permukaan licin, hitam.
Tunggang, putih kotor.
Khasiat
Daging buah Dialium indum berkhasiat sebagai obat sariawan, gusi
berdarah dan sakit mencret, sedang rebusan daunnya untuk mencud besi
yang berkarat.
Untuk obat mencret dipakai + 15 gram daging buah Dialium indum yang
sudah cukup masak lalu dimakan selagi masih segar.
Kandungankimia
Daun dan buah Dialium indum mengandung saponin, flavonoida dan
polifenol.
Gambar 29. Dialium indum L

ASAM KRANJI







Buah asam ini banyak digunakan sebagai pengasam makanan di daerah Kalimantan. Di Jakarta, asam ini dulu sering dijajakan di sekolah-sekolah sebagai jajanan anak. Bentuk buahnya sebesar kelereng, warna kulitnya jika sudah diperam berwarna kehitaman dengan daging buah kecoklatan. Rasanya asam namun tidak seasam asam jawa.

Rabu, 24 Februari 2010

tengkawang


Tengkawang : Dalam bahasa Inggris, flora (tanaman) langka ini dikenal sebagai Illepe Nut atau Borneo Tallow Nut. Pohon yang terdiri atas belasan spesies (13 diantaranya dilindungi dari kepunahan) ini menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Barat.

Pohon Tengkawang yang termasuk dalam golongan kayu kelas tiga (umumnya digolongkan sebagai Meranti Merah) mempunyai ciri-ciri khas dengan pohon yang tinggi besar, mempunyai banyak cabang dan berdaun rimbun. Uniknya tanaman ini tidak tiap tahun berbuah. Tumbuhan ini hanya berbuah sekali dalam periode antara 3-7 tahun yang terjadi sekitar bulan Juni – Agustus.

Mungkin lantaran masa berbuahnya yang tidak setiap tahun inilah yang menyebabkan orang jarang yang membudidayakan tumbuhan ini. Pohon Tengkawang yang menjadi maskot Kalimantan Barat ini hampir seluruhnya hidup liar di hutan-hutan. Bahkan di hutanpun mulai terancam kepunahan.

Buah Tengkawang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Minyak Tengkawang dihasilkan dari biji Tengkawang yang telah dijemur hingga kering kemudian ditumbuk dan diperas hingga keluar minyaknya.

Biji TengkawangSecara tradisional, minyak Tengkawang digunakan untuk memasak, penyedap masakan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai green butter.

Ada belasan jenis pohon Tengkawang, di antaranya:

  • Shorea stenoptera, Tengkawang Tungkul
  • Shorea mecystopteryx, Tengkawang Layar
  • Shorea pinanga, Tengkawang Rambai
  • Shorea semiris, Tengkawang Terendak
  • Shorea beccariana, Tengkawang Tengkal
  • Shorea micrantha, Tengkabang Bungkus
  • Shorea palembanica, Tengkawang Majau
  • Shorea lepidota, Tengkawang Gunung
  • Shorea singkawang, Sengkawang Pinang
  • Shorea stenopten,
  • Shorea compressa
  • Shorea gysberstiana,
  • Shorea martiana,

13 (tiga belas) spesies Tengkawang tersebut dilindungi dari kepunahan berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999. Selain ketiga belas jenis tersebut masih terdapat beberapa spesies lain, diantaranya:

  • Shorea amplexicaulis, Tengkawang Mege
  • Shorea fallax , Tengkabang Layar
  • Shorea havilandii, Selangan Batu Pinang, Tengkawang Ayer
  • Shorea macrophylla, Tengkawang Hantelok
  • Shorea scaberrima, Tengkawang Kijang
  • Shorea splendida, Tengkawang Bani
  • Shorea sumatrana, Kedawang, Tengkawang Batu

Akhir-akhir ini pohon Tengkawan semakin langka karena banyak yang ditebang untuk dipergunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu kayu pohon ini banyak yang dijual dengan harga antara Rp. 300.000 hingga Rp. 600.000 per meter kubik. Mungkin lantaran periode berbuahnya yang lama, antara 3-7 tahun sekali, meskipun minyak Tengkawang yang dihasilkan dati flora maskot Kalimantan Barat ini mempunyai nilai jual yang tinggi.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae (tidak termasuk Eudicots dan Rosids) Ordo: Malvales. Famili: Dipterocarpaceae. Genus: Shorea.

DAMAR COPAL


Damar Copal : dari pohon meranti yang banyak bertebaran di kaimantan barat.stok 50 ton / hari

DAMAR COPAL

Kopal adalah hasil olahan getah (resin) yang disadap dari batang damar (Agathis alba dan beberapa Agathis lainnya) serta batang dari batang pohon anggota suku Burseraceae (Bursera, Protium). Kopal merupakan bahan dasar bagi cairan pelapis kertas supaya tinta tidak menyebar. Bahan ini juga dipakai sebagai campuran lak dan vernis.

Agathis alba menghasilkan kopal yang dikenal sebagai "Manila copal". A. australis menghasilkan "Kauri copal".

Kopal telah lama dikenal dalam kebudayaan Amerika Tengah, seperti Aztek dan Maya. Asal-usul nama "kopal" berasal dari bahasa setempat yang berarti "dupa" atau "setanggi".

Orang tengah menyadap getah Agathis untuk memperoleh kopal.

Kandungan kopal adalah asam-asam resinol, resin, dan minyak atsiri. Penggunaannya adalah sebagai bahan perekat pada penambal gigi dan plester, campuran lak dan vernis. Minyak kopal diperoleh dari penyulingan dan digunakan sebagai campuran parfum. Kopal sering dianggap sebagai atau dijadikan pengganti batu damar, dan dijadikan mata cincin.


Damar Copal : dari pohon meranti yang banyak bertebaran di kaimantan barat.stok 50 ton / hari